Senin, 10 Desember 2018

Jaringan Saraf Tiruan (Artificial Neural Network)


BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
 Jaringan Saraf Tiruan (JST) atau Artificial Neural Network merupakan suatupendekatan yang berbeda dari metode AI lainnya. JST merupakan suatu model kecerdasan yang diilhami dari struktur otak manusia dan kemudian diimplementasikan menggunakan program computer yang mampu menyelesaikan sejumlah proses perhitungan selama proses pembelajaran berlangsung. Skema sederhana dari otak manusia dapat dilihat dari gambar berikut ini.







Gambar 1.1 Diagram sederhana dari sel otak
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa setiap sel saraf mempunyai satu inti sel (nucleus). Inti sel akan bertugas melakukan proses informasi. Informasi sel akan diterima oleh dendrite yang merupakan dari cell body. Selain menerima informasi, dendrit juga menyertai axon sebagai keluaran dari suatu pemrosesan informasi. Informasi hasil olahan ini akan menjadi masukan bagi sel saraf lain dimana antar dendrite tersebut akan dipertemukan dengan sinapsis. Informasi yang dikirimkan antar neuron berupa rangsangan yang dilewatkan melalui dendrite. Informasi yang datang dan diterima oleh dendrite akan dijumlahkan dan dikirimkan melalui axon ke dendri terakhir yang bersentuhan dengan dendrite dari sel saraf lain. Informasi yang akan diterima oleh neuron lain jika memenuhi batasan tertentu yang lebih dikenal sebagai threshold (nilai ambang).
Gambaran di atas merupakan gambaran sederhana dari jaringan saraf, tetapidari gambaran itu semua komponen dari sel saraf tersebut relevan bagi saraf modelkomputasi. Secara khusus, dapat dikatakan bahwa setiap unit komputasional dihitung dari beberapa fungsi input.
Pengembangan terhadap jaringan saraf ini terus dilakuakan dan memunculkanharapan baru yang dicapainya suatu mesin yang dapat belajar sehingga tidak memerlukan adanya pengulangan proses perhitungan yang sama untuk persoalan yang mirip.
B.          Tujuan
 Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan daninformasi bagi yang membacanya dan diharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua.



BAB III. PEMBAHASAN

A. Pengertian Jaringan Saraf Tiruan
Jaringan saraf tiruan adalah suatu sistem pemrosesan informasi yang cara kerjanya memiliki kesamaan tertentu dengan jaringan saraf biologis [Fausett,1994]. Jaringan saraf tiruan dikembangkan sebagai model matematis dari saraf biologis dengan berdasarkan asumsi bahwa:
1. Pemrosesan terjadi pada elemen-elemen sederhana yang disebut neuron.
2. Sinyal dilewatkan antar neuron melalui penghubung.
3. Setiap penghubung memiliki bobot yang akan mengalikan sinyal yang lewat.
4. Setiap neuron memiliki fungsi aktivasi yang akan menentukan nilai sinyaloutput.
Jaringan saraf dapat digolongkan menjadi berbagai jenis berdasarkan pada arsitekturnya, yaitu pola hubungan antara neuron-neuron, dan algoritma trainingnya, yaitu cara penentuan nilai bobot pada penghubung.

B. Komponen Neural Network
Terdapat banyak struktur NN, tetapi kesemuanya mempunyai komponen yanghampir sama. Gambar berikut memperlihatkan struktur ideal NN.





Seperti terlihat pada gambar, struktur NN mirip dengan struktur otak manusiadiatas. Informasi (sebagai input) dikirim ke neuron melalui suatu pembobotan input. Input ini diproses oleh suatu fungsi propagation yang menaikan nilai bobot input. Hasilnya kemudian dibandingkan dengan threshold oleh activation function. Jika input melampaui threshold, maka neutron akan diaktifkan, jika sebaliknya maka neutronakan inhibit. Jika diaktifkan, neuron akan mengirim output melalui pembobotan outputke neuron lainnya, dan seterusnya.
Dalam NN, neuron dikelompokan dalam layer, yang disebut neuron layer. Biasanya setiap neuron dari sebuah layer dihubungkan ke semua neuron yang ada di layerbelakang maupun depannya (kecuali input dan output). Informasi yang dikirim dalam sebuah NN, dipropagasi layer – per – layer mulai dari input hingga output tanpa ataumelalui satu atau lebih hidden layers. Bergantung pada algoritma yang digunakan,informasi juga dapat dipropagasi ke arah belakang (backpropagation). Gambar berikutmenunjukan NN dengan tiga neuron layers.









Perlu dicatat bahwa gambar ini bukan merupakan struktur umum dari NN. Ada NNyang tidak mempunyai hidden layer, atau ada juga NN yang layer-nya berbentuk matriks.
C. Multi Layer Perceptron
Diperkenalkan oleh M. Minsky dan S. Papert pada tahun 1969, merupakan pengembangan dari Perceptron dan mempunyai satu atau lebih hidden layers yangterletak antara input dan output layers. Multi-layer-perceptron dapat digunakan untukoperasi logik termasuk yang kompleks seperti XOR.









Multi-Layer Perceptron adalah jaringan syaraf tiruan feed-forward yang terdiri dari sejumlah neuron yang dihubungkan oleh bobot-bobot penghubung. Neuron-neurontersebut disusun dalam lapisan- lapisan yang terdiri dari satu lapisan input (inputlayer), satu atau lebih lapisan tersembunyi (hidden layer), dan satu lapisan output(output layer). Lapisan input menerima sinyal dari luar, kemudian melewatkannya kelapisan tersembunyi pertama, yang akan diteruskan sehingga akhirnya mencapai lapisan output [Riedmiller, 1994]. Setiap neuroni di dalam jaringan adalah sebuah unit pemrosesan sederhana yang menghitung nilai aktivasinya yaitusi terhadap inputeksitasi yang juga disebut melambangkan himpunan predesesor dari uniti,wij melambangkan bobot koneksi dari unitj ke uniti, danθi adalah nilai bias dari uniti. Untuk membuat representasi menjadi lebih mudah, seringkali bias digantikan dengan suatu bobot yang terhubung dengan unit bernilai 1. Dengan demikian bias dapat diperlakukan secara sama dengan bobot koneksi.
D. Supervised Learning
Tujuan pada pembelajaran supervised learning adalah untuk menentukan nilai bobot-bobot koneksi di dalam jaringan sehingga jaringan dapat melakukan pemetaan (mapping) dari input ke output sesuai dengan yang diinginkan. Pemetaan ini ditentukanmelalui satu set pola contoh atau data pelatihan (training data set).
Setiap pasangan polap terdiri dari vektor input xp dan vektor target. Setelah selesaipelatihan, jika diberikan masukan xp seharusnya jaringan menghasilkan nilai output. Besarnya perbedaan antara nilai vektor target dengan output actual diukur dengan nilaierror yang disebut juga dengan di mana adalah banyaknya unit pada output layer.Tujuan dari training ini pada dasarnya sama dengan mencari suatu nilai minimumglobal dari E.
E.  Algoritma Dalam Jaringan Saraf Tiruan.
§  Algoritma Backpropagation
Salah satu algoritma pelatihan jaringan syaraf tiruan yang banyakdimanfaatkan dalam bidang pengenalan pola adalah backpropagation. Algoritma iniumumnya digunakan pada jaringan syaraf tiruan yang berjenis multi-layer feed-forward, yang tersusun dari beberapa lapisan dan sinyal dialirkan secara searah dariinput menuju output. Algoritma pelatihan backpropagation pada dasarnya terdiri dari tigatahapan [Fausett, 1994], yaitu:
1.      Input nilai data pelatihan sehingga diperoleh nilai output.
2.       Propagasi balik dari nilai error yang diperoleh.
3.      Penyesuaian bobot koneksi untuk meminimalkan nilai error.
Ketiga tahapan tersebut diulangi terus-menerus sampai mendapatkan nilai error yang diinginkan. Setelah training selesai dilakukan, hanya tahap pertama yang diperlukan untuk memanfaatkan jaringan syaraf tiruan tersebut. Secara matematis [Rumelhart, 1986], ide dasar dari algoritmabackpropagation ini sesungguhnya adalah penerapan dari aturan rantai (chain rule) untuk menghitung pengaruh masing-masing bobot terhadap fungsi error.
§  Algoritma Quickprop
Pada algoritma Quickprop dilakukan pendekatan dengan asumsi bahwakurva fungsi error terhadap masing-masing bobot penghubung berbentuk parabolayang terbuka ke atas, dan gradien dari kurva error untuk suatu bobot tidakterpengaruh oleh bobot-bobot yang lain [Fahlman, 1988]. Dengan demikian perhitungan perubahan bobot hanya menggunakan informasi lokal pada masing-masing bobot. Perubahan bobot pada algoritma Quickprop dirumuskan sebagai berikut: Pada eksperimen dengan masalah XOR dan encoder/decoder [Fahlman,1988], terbukti bahwa algoritma Quickprop dapat meningkatkan kecepatantraining. Eksperimen dari [Schiffmann, 1993] juga menunjukkan peningkatankecepatan training dan unjuk kerja yang signifikan.
F. Arsitektur Jaringan Saraf Tiruan
Secara umum, Arsitektur JST terdiri atas beberapa lapisan, yaitu lapisanmasukan (input layer), lapisan tersembunyi (hidden layer), dan lapisan keluaran (output layer). Masing-masing lapisan mempunyai jumlah node atau neuron yang berbeda-beda. Arsitektur JST tersebut dapat diilustrasikan sebagai gambar berikut ini :








Gambar 1.2 Arsitektur Jaringan Saraf Tiruan
1.      Lapisan Masukan (input layer)
Lapisan masukan merupakan lapisan yang terdiri dari beberapa neuronyang akan menerima sinyal dari luar dan kemudian meneruskan ke neuron-neuron lain dalam jaringan. Lapisan ini dillhami berdasarkan cirri-ciri dancara kerja sel-sel saraf sensori pada jaringan saraf biologi.
2.      Lapisan tersembunyi (hidden layer)
Lapisan tersembunyi merupakan tiruan dari sel-sel syaraf konektor pada jaringan saraf bilogis. Lapisan tersembunyi berfungsi meningkatkan kemampuan jaringan dalam memecahkan masalah. Konsekuensi dari adanya lapisan ini adalah pelatihan menjadi makin sulit atau lama.
3.      Lapisan keluaran (output layer)
Lapisan keluaran berfungsi menyalurkan sinyal-sinyal keluaran hasil pemrosesan jaringan. Lapisan ini juga terdiri dair sejumlah neuron. Lapisan keluaran merupakan tiruan dari sel saraf motor pada jaringan saraf biologis.
G. Algoritma Pembelajaran
Belajar Untuk JST merupakan suatu proses dimana parameter-parameter bebas JST diadaptasikan melalui suatu proses perangsangan berkelanjutan oleh lingkungan dimana jaringan berada. Suatu Jaringan Saraf Tiruan belajar dari pengalaman. Proses yang lazin dari pembelajaran meliputi tiga tugas, yaitu :
1. Perhitungan Output,
2. Membandingkan output dengan target yang diinginkan.
3. Menyesuaikan bobot dan mengulangi prosesnya.
Proses pembelajaran tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini :







Gambar Proses Pembelajaran dari suatu JST
Proses pembelajaran atau pelatihan tersebut merupakan proses perubahan bobot antar neuron sehingga sebuah jaringan dapat menyelesaikan sebuah masalah. Semakin besar bobot keterhubungannya maka akan semakin cepat meyelesaikan suatu masalah. Proses pembelajaran dalam JST dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu:
1. Supervised Learning (pembelajaran terawasi) yang menggunakan sejumlah pasangan data masukan dan keluaran yang diharapkan. Contoh dari tipe ini adalah metode back propagation, jaringan Hopfield dan perceptron.
2. Unsupervised Learning (pembelajaran tidak terawasi) yang hanya menggunakan sejumlah pasangan data masukan tanpa ada contoh keluaranyang diharapkan.

BAB III. KESIMPULAN

Jaringan Saraf Tiruan (JST) atau Artificial Neural Network merupakan suatu pendekatan yang berbeda dari metode AI lainnya. JST merupakan suatu model kecerdasan yang diilhami dari struktur otak manusia dan kemudian diimplementasikan menggunakan program computer yang mampu menyelesaikan sejumlah proses perhitungan selamaproses pembelajaran berlangsung.
Dalam NN, neuron dikelompokan dalam layer, yang disebut neuron layer. Biasanyasetiap neuron dari sebuah layer dihubungkan ke semua neuron yang ada di layer belakangmaupun depannya (kecuali input dan output). Informasi yang dikirim dalam sebuah NN, dipropagasi layer – per – layer mulai dari input hingga output tanpa atau melalui satu ataulebih hidden layers.
Multi-Layer Perceptron adalah jaringan syaraf tiruan feed-forward yang terdiri dari sejumlah neuron yang dihubungkan oleh bobot-bobot penghubung. Tujuan padapembelajaran supervised learning adalah untuk menentukan nilai bobot-bobot koneksi didalam jaringan sehingga jaringan dapat melakukan pemetaan (mapping) dari input keoutput sesuai dengan yang diinginkan. Pemetaan ini ditentukan melalui satu set polacontoh atau data pelatihan (training data set).
Tujuan pada pembelajaran supervised learning adalah untuk menentukan nilaibobot-bobot koneksi di dalam jaringan sehingga jaringan dapat melakukan pemetaan(mapping) dari input ke output sesuai dengan yang diinginkan. Pemetaan ini ditentukan melalui satu set pola contoh atau data pelatihan (training data set).




Referensi :

Minggu, 25 November 2018

Trend Sistem Informasi/Teknologi Informasi dalam Bidang Politik

Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk mengambil keputusan. Teknologi komunikasi merupakan perluasan dari ilmu komunikasi dengan basis teknologi seperti wireless, internet, faximille, komputer dan sebagainya. Tidak heran di era millennium ini Teknologi sangat berpengaruh besar pada berbagai bidang dalam mengolah semua pekerjaan yang ada dalam suatu perusahaan ataupun pendidikan. Bisa kita lihat bahwa Teknologi Informasi telah mencakup segala bidang termasuk Politik atau Pemerintahan.
TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi.
   · Teknologi Informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
   · Teknologi Komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
Secara khusus, tujuan mempelajari Teknologi Informasi dan komunikasi adalah:
   · Menyadarkan kita akan potensi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus berubah sehingga termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajari teknologi ini sebagai dasar untuk belajar sepanjang hayat.
     · Memotivasi kemampuan kita agar bia beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan TIK, sehingga bias melaksanakan dan menjalani aktifitas kehidupan sehari-hari secara mandiri dan lebih percaya diri.
     · Mengembangkan kompetensi kita dalam menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai aktifitas dalam kehidupan sehari-hari.
   · Mengembangkan kemampuan belajar berbasis TIK, sehingga proses pembelajaran dapat lebih optimal, menarik dan mendorong kita lebih terampil dalam berkomunikasi, terampil mengorganiasi informasi, dan terbiasa bekerjasama.
     · Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif dan bertanggung jawab dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk pembelajaran, bekerja, dan pemecahan masalah sehari-hari.

Berikut ini adalah salah satu trend Teknologi Informasi dalam bidang Politik:
   
Lingkungan Kerja Digital
Tenaga kerja pemerintah semakin diisi dengan karyawan “melek digital”, dari pekerja garis depan hingga eksekutif tingkat atas. Lingkungan kerja digital adalah strategi bisnis untuk meningkatkan keterlibatan karyawan dan kelincahan melalui lingkungan kerja yang lebih berfokus pada layanan publik. Tempat kerja digital mempromosikan gaya kerja kolaboratif; mendukung desentralisasi, lingkungan kerja mobile; dan merangkul pilihan masing-masing karyawan terhadap teknologi.

Keterlibatan Warga Melalui Banyak Saluran
Dalam memberikan pelayanan yang efektif terhadap masyarakat, pemerintahan memerlukan pendekatan holistik sebagai berikut:
(i) menggunakan data untuk menampung dan memahami kebutuhan serta keinginan warga;
(ii) memanfaatkan sosial media secara efektif untuk berkomunikasi secara aktif kepada warga;
(iii) memungkinkan warga negara untuk terlibat pada pengambilan keputusan terhadap proyek yang akan diadakan oleh pemerintah. Hal ini merupakan salah satu solusi untuk meminimalkan kolusi antara pemerintahan dengan dewan wakil rakyat;
(iv) memahami saluran keterlibatan yang disukai oleh warga;
mendukung kelancaran transisi antar saluran;
(v) dan akhirnya memberikan satu set atau lebih untuk berinteraksi dengan warga.
Mengadopsi strategi manajemen informasi yang berfokus pada keterlibatan warga dapat memberikan manfaat terukur.

Data Terbuka
Memberikan akses data pemerintah baik secara default maupun dengan rekomendasi tertentu merupakan kebijakan pemerintahan strategi dan praktek manajemen informasi yang baik. Akses data pemerintahan dapat dilakukan baik melaui API maupun melalui publikasi resmi. Tambahan dari editor: Contohnya seperti pengadaan lelang proyek pengadaan di pemerintahan yang dilakukan oleh LPSE Indonesia. LPSE dapat memberikan penjabaran lebih mengenai lelang yang diadakan. Saat ini informasi dari LPSE mengenai proyek pengadaan di pemerintahan masih sangat minim, hanya menjelaskan “sampul judul lelang” saja. Harusnya LPSE dapat lebih terbuka lelang tersebut berisi pengadaan apa saja, sehingga publik dapat menilai proyek tersebut layak atau tidak layak. Dan seharusnya publik diberikan fasilitas untuk “Voting Proyek Pemerintah” dan memberikan komen sanggahan yang di moderasi oleh beberapa warga yang ditunjuk sebagai moderator.

Identitas Elektronik
Karena pemerintah menjadi lebih digital, identitas digital diperlukan untuk menjadi lebih handal dalam melayani semua transaksi digital. Identitas elektronik (e-ID) merujuk ke sebuah set yang diatur oleh proses dan teknologi yang dikelola oleh pemerintah untuk memberikan domain yang aman. Sehingga memungkinkan warga untuk mengakses sumber daya atau layanan inti pemerintahan. Sebab, dalam era digital pemerintah membutuhkan otentikasi dan pemeriksaan identitas secara online. Karena metode verifikasi langsung akan segera usang dalam hal menawarkan warga terhadap akses terintegrasi untuk sumber daya dan jasa. Pendekatan ini harus dapat mengaitkan setiap warga negara dengan satu identitas unik yang terintegrasi dalam batas-batas apa yang dapat diterima secara budaya dan diperbolehkan secara hukum. Tambahan dari editor: Satu identitas elektronik untuk tiap warga seharusnya dapat digunakan untuk segala urusan kependudukan dan perizinan serta perpajakan. Terlebih lagi kartu tersebut dapt terhubung ke suatu sistem pembayaran secara nasional, maka akan lebih bermanfaat lagi.

Analisa Terhadap Semua Jenis Data
Analytics adalah teknik pengumpulan dan analisis data untuk memberikan wawasan yang dapat membimbing tindakan untuk meningkatkan efisiensi organisasi atau efektivitas program. Penggunaan analisis meresap pada semua tahap kegiatan usaha dan pelayanan – analisis di mana-mana – memungkinkan mengarahkan instansi pemerintahan bergeser dari pelaporan dashboard indikator ke proses bisnis otonom dan intelijen bisnis (BI). Ini merupakan kemampuan yang membantu manusia untuk membuat konteks keputusan lebih baik dengan dasar data secara real time. Tambahan editor : Data yang dianalisa akan beragam jenis untuk seluruh sektor pemerintahan. Tujuan Analytics everywhere pada sektor pemerintahan adalah untuk mendapatkan visibilitas terhadap suatu kondisi terkini. Sehingga pihak yang terkait dapat menggunakan data tersebut untuk melakukan hal-hal pro-aktif. Apalagi televisi sering mengundang pejabat pemerintahan untuk dimintai penjelasan. Bahwa, pihak televisi memiliki pusat penelitian sendiri, sudah pemerintah mulai melakukan analisa terhadap seluruh sektor secara terbuka. Pembuatan analisa tersebut dapat di lakukan secara otomatis dengan menetapkan konfigurasi terlebih dahulu.

Mesin Pintar
Dalam prakteknya, mesin pintar adalah kombinasi berbagai teknologi digital yang dapat melakukan seluruh pekerjaan walaupun tadinya kita pikir perlu orang untuk mengerjakan. Sementara teknologi berkembang pesat, hal itu sudah termasuk pada jaringan saraf, kendaraan otonom, asisten virtual dan penasihat pintar yang berinteraksi secara cerdas dengan orang-orang dan mesin lainnya. pemimpin IT di pemerintahan harus mengeksplorasi mesin pintar ini. Mungkin dapat digunakan sebagai dasar untuk memberikan pelayanan publik atau sebagai cara untuk memudahkan urusan rutin.
Internet of Things
IoT adalah jaringan benda-benda fisik (fixed atau mobile) yang tertanam teknologi untuk berkomunikasi, memantau, atau berinteraksi dengan beberapa lingkungan. Arsitektur IoT beroperasi dalam suatu ekosistem yang mencakup hal-hal, komunikasi, aplikasi dan analisa data, dan merupakan faktor penting untuk aplikasi bisnis digital di semua industri sektor swasta dan sektor publik. Kasus penggunaan bisnis dan tingkat adopsi oleh instansi pemerintah bervariasi sesuai dengan layanan utama atau misi Program. Tambahan editor: Model urusan pemerintah yang memakai IoT; misalnya, aplikasi Qlue yang di adakan oleh pemprov DKI. Pemantauan banjir yang terintegrasi dengan sistem buka tutup irigasi dan dam merupakan penggunaan IoT sebagai praktek terbaik dalam pencegahan banjir nasional.

Platform Pemerintahan Digital
Pemerintah terus menghadapi tekanan untuk meningkatkan layanan dan menghemat biaya. Platform digital dapat mengurangi pekerjaan dan memfasilitasi desain yang berpusat pada pelayanan publik. Platform ini memberikan layanan seperti pembayaran, manajemen identitas dan verifikasi. Layanan aplikasi dapat digunakan misalnya, SMS dan email. Secara global, pemerintah mengambil pendekatan platform untuk menyederhanakan proses, meningkatkan interaksi warga dan mengurangi pengeluaran. Ini merupakan trend teknologi sistem informasi yang patut di adakan di seluruh pemerintahan daerah di Indonesia.

Arsitektur Software-Defined
Arsitekur Software-defined (SDA / Software Defined Architecture) menyisipkan perantara antara pemohon dan penyedia layanan sehingga layanan dapat berubah lebih dinamis. Ini ibaratnya seperti mengganti ban sementara mobil bergerak, dan ini merupakan salah satu kegunaan DevOps di pemerintahan. Menambahkan lapisan perangkat lunak untuk jaringan abstrak dan virtualisasi, infrastruktur atau keamanan telah terbukti menjadi cara yang berguna bagi pengadaan dan pemanfaat infrastruktur IT. Menerapkan teknik yang sama untuk arsitektur perangkat lunak dapat meningkatkan pengelolaan dan kelincahan aplikasi. Sehingga organisasi pemerintahan dapat menanggapi kebutuhan digital dan IOT. Beberapa organisasi pemerintahan telah mulai menerapkan infrastruktur perancangan software (SDI / Software Defined Infrastructure), namun sebagian besar masih beroperasi di data center tradisional (data center dibawah Tier III). Tambahan editor: sudah saatnya pemerintahan memiliki data center Tier III yang berstandar internasional. Dalam hal ini, pemerintahan dapat menggandeng mitra konsultan sertifikasi data center pemerintahan dalam pencapaian tersebut.

Keamanan Berdasar Risiko
Keamanan cyber terhadap ancaman terus berkembang, tetapi hanya mewakili satu dimensi terhadap ancaman dan risiko. CIO di pemerintahan harus mengadopsi pendekatan kesiagaan terhadap ancaman dan pendekatan keamanan berbasis risiko. Hal ini memungkinkan pemerintah untuk mengambil keputusan berdasar informasi tentang risiko secara holistik. Sehingga dapat dimungkinkan untuk alokasi sumber daya secara lebih bijak terhadap; masukan tentang risiko dan dampak pada misi pemerintah, operasi, aset dan orang-orang; dan keterlibatan kepemimpinan senior dalam keputusan berbasis risiko. Tambahan editor: memang tidak semua trend teknologi sistem informasi harus di adopsi, namun faktor keamanan merupakan hal yang tidak bisa di tinggalkan.

Kita dapat melihat bahwa teknologi informasi atau system informasi ini sangat  berpotensi secara signifikan menguntungkan kinerja pemerintah dalam beberapa tahun kedepan tahun ke depan. Analytics di mana-mana, mesin pintar, arsitektur perangkat lunak yang ditetapkan dan keamanan berbasis risiko masing-masing akan memberikan tantangan governance , manajemen sumber daya manusia, dan praktek pembiayaan. Jika pemerintah dapat menyediakan sistem informasi pemerintahan yang strategis dan manfaatnya dapat langsung diperoleh oleh masyarakat, maka pemerintah dapat mencegah terjadinya korupsi, kolusi dan nepotisme terhadap proyek-proyek pemerintahan. Sehingga tingkat kepercayaan masyarakat pembayar pajak terhadap pemerintah dapat terus bertambah. Hal tersebut dapat dicapai dengan menerapkan beberapa trend teknologi sistem informasi pemerintahan yang dirasa paling strategis pada tiap-tiap departemen.
Adapun dampak positif dan negatif dari penggunaan media teknologi informasi / system informasi:

Dampak Positif atau keuntungan Teknologi Informasi / Sistem Informasi

    1.      Dalam Demokratisasi
Salah satu tujuan utama dalam penggunaan politik dibantu dengan teknologi informasi adalah adanya peranan besar masyarakat dalam pengembangan pemerintah. Dengan e-government maka hal ini bisa tercapai. Bayangkan saja jika ada anggota DPR yang dapat berinteraksi dengan rakyat yang telah memilihnya, kegiatan tanya jawab, melakukan voting, saran dan kritik akan dapat tersalurkan dengan cepat, langsung, dan nyaman. Ini membuat masyarakat lebih tanggap dan mendapatkan kemungkinan suaranya didengar secara mudah. Masyarakat yang dapat bercakap-cakap langsung dengan anggota DPR itu juga dapat melakukan review kenapa mereka memilih perwakilan mereka tersebut dan dapat menentukan pilihan untuk wakil mereka di masa depan.
    2.      Dampak ramah lingkungan
Dengan menggunakan teknologi informasi berarti informasi yang disampaikan kebanyakan menggunakan media digital. Surat menyurat yang mungkin pada awalnya dapat bertumpuk-tumpuk kini cukup dengan menggunakan e-mail sudah dapat dilaksanakan. Dengan demikian penggunaan kertas dapat dikurangi yang berarti penebangan pohon dapat berkurang.
    3.      Cepat, efisien, nyaman
Kegiatan komunikasi untuk keperluan politik dengan menggunakan teknologi informasi menyebabkan sampainya berita lebih cepat, dilakukan secara efisien, dan nyaman. Misalnya jika ada masyarakat yang ingin mengajukan pendapatnya ke wakil rakyat maka cukup dengan menggunakan e-mail surat dapat sampai dengan segera.
    4.      Politik Internasional
Di bidang politik internasional, juga terdapat kecenderungan tumbuh berkembangnya regionalisme. Kemajuan di bidang teknologi komunikasi telah menghasilkan kesadaran regionalisme. Ditambah dengan kemajuan di bidang teknologi transportasi telah menyebabkan meningkatnya kesadaran tersebut. Kesadaran itu akan terwujud dalam bidang kerjasama ekonomi, sehingga regionalisme akan melahirkan kekuatan ekonomi baru.

§  Dampak Negatif Teknologi Informasi / Sistem Informasi 

Walaupun penggunaan teknologi informasi dalam politik memberikan benefit yang sangat banyak, namun tetap ada  dampak negatifnya, dalam segi :
    1.      Biaya
Walaupun politik yang menggunakan informasi dan teknologi dapat melakukan pengeluaran yang lebih sedikit daripada konvensional, namun sebelumnya untuk membuat infrastruktur dan teknisinya akan memiliki biaya yang sangat mahal.

    2.      Jangkauan akses
Harus diakui tidak semua orang melek terhadap teknologi. Bagi warga yang berada jauh di pedalaman akan susah untuk mengakses website, blog, atau video streaming tentang politik di Indonesia.

    3.      Transparansi
Pada beberapa negara maju, banyak yang meragukan berita-berita negara yang diterbitkan oleh negara sendiri. Alasannya karena yang menulis berita itu adalah negara dan penerbitnya adalah negara. Kecurigaan akan modifikasi berita dapat terjadi.

    4.      Privasi
Sebuah badan politik seperti negara memerlukan tanggapan dari warganya. Jika negara terus meminta informasi maka privasi dari seseorang semakin sulit untuk dijaga. Ini akhirnya menjadi dilema, di sisi yang satu data dari masyarakat dihimpun untuk mengembangkan kegiatan negara namun di sisi yang lain negara pun harus menjunjung tinggi hak privasi warganya.



REFERENSI :

Pengaruh Ilmu Teknologi Terhadap Kemiskinan

Ilmu pengetahuan teknologi dan kemiskinan memiliki kaitan struktur yang jelas. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang tak terpisahkan dalam peranannya untuk memenuhi kebutuhan insani. Ilmu pengetahuan digunakan untuk mengetahui “apa” sedangkan teknologi mengetahui “bagaimana”. Bagi siapa saja yang bisa menguasai IPTEK maka ia akan bisa maju dan berkembang di era globalisasi sekarang ini. Dan bagi yang tidak bisa menguasai IPTEK maka akan tertinggal jauh oleh pesatnya perkembangan zaman. Bila perkembangan zaman terus melaju pesat sedangkan ada masyarakat yang buta dengan IPTEK maka mereka akan tertinggal dan mungkin saja bisa menjadi miskin karena cara lama yang mereka gunakan sudah tidak efektif dan efisien lagi di zaman sekarang ini.Ilmupengetahuan sebagai suatu badan pengetahuan sedangkan teknologi sebagai seni yang berhubungan dengan proses produksi, berkaitan dalam suatu sistem yang saling berinteraksi.
IPTEK tidak terlepas pula dari kemiskinan dan kemiskinan tidak telepas pula dari kehidupan masyarakat. Kemiskinan dalam bidang ekonomi selalu menjadi kendala di negara-negara berkembang. Sangat sulit negara untuk memberantas kemiskinan. Sebenarnya jika kita semua memanfaatkan IPTEK maka kita semua dapat memberantas kemiskinan yang ada. Tidak akan ada lagi pengamen, pengemis, dan pekerjaan tidak layak lainnya. Kemiskinan terjadi karena rendahnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta pendidikan yang rendah.
Semua dapat teratasi dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
A.     Dampak Negatif Ilmu Teknologi
Perkembangan IPTEK juga akan muncul dampak negatif yang akan ditimbulkan oleh perkembangan IPTEK dalam proses pendidikan, antara lain :
      1.      Siswa menjadi malas belajar
Dengan adanya peralatan yang seharusnya dapat memudahkan siswa dalam belajar, seperti laptop dengan jaringan internet, ini malah sering membuat siswa menjadi malas belajar, terkadang banyak diantara mereka yang menghabiskan waktunya untuk internetan yang hanya mendatangkan kesenangan semata, seperti  ; Facebook, Chating, Twitter dan lain-lain, yang semuanya itu tentu akan berpengaruh terhadap minat belajar siswa.
      2.      Kerahasiaan alat tes untuk pendidikan semakin terancam
Selama ini sering kita melihat dan mendengar di siaran TV, tentang adanya kebocoran soal ujian, ini merupakan salah satu akibat dari penyalahgunaan teknologi, karena dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih, maka dengan mudah dapat mengakses informasi dari satu daerah ke daerah lain, inilah yang dilakukan oleh oknum untuk melakukan penyelewengan terkait dengan kebocoran soal ujian,  sehingga kejadian ini sering meresahkan pemerintah dan masyarakat.
       3.      Adanya penyalahgunaan system pengolah data yang menggunakan Teknologi.
Dengan adanya pengolahan data dengan system Teknologi, sering akli kita temukan adanya terjadi kecurangan dalam melakukan analisis data hasil penelitian yang dilakukan oleh siswa dan bahkan mahasiswa, ini mereka lakukan untuk mempermudah kepentingan pribadi, dengan mengabaikan hasil penelitian yang dilakukan.
B.      Dampak Positif Ilmu Teknologi
      1.     Munculnya Media Massa, khususnya Media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat Pendidikan, seperti jaringan internet.
Dampak dari hal ini yaitu guru bukanlah satu-satunya sumber ilmu pengetahuan, sehingga siswa dalam belajar tidak perlu terlalu terpaku terhadap informasi yang diajarkan oleh guru, tetapi juga bisa mengakses materi pelajaran langsung dari internet, oleh karena itu guru disini bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembimbing siswa untuk mengarahkan dan memantau jalannya pendidikan, agar siswa tidak salah arah dalam menggunakan Media Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran.
      2.      Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka
Selama ini, proses pembelajaran yang kita kenal yaitu adanya pembelajaran yang disampaikan hanya dengan tatap muka langsung, namun dengan adanya kemajuan teknologi, proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga  menggunakan jasa pos Internet dan lain-lain.
      3.      Adanya sistem pengolahan data hasil penilaian yang menggunakan pemamfaatan Teknologi.
Dulu, ketika orang melakukan sebuah penelitian, maka untuk melakukan analisis terhadap data yang sudah diperoleh harus dianalisis dan dihitung secara manual. Namun setelah adanya perkembangan IPTEK, semua tugasnya yang dulunya dikerjakan dengan manual dan membutuhkan waktu yang cukup lama, menjadi sesuatu yang mudah untuk dikerjakan, yaitu dengan menggunakan media teknologi, seperti Komputer, yang dapat mengolah data dengan memanfaatkan berbagai program.
      4.      Pemenuhan  Kebutuhan akan Fasilitas Pendidikan dapat Dipenuhi dengan Cepat
Dalam bidang pendidikan tentu banyak hal dan bahan yang harus dipersiapkan, salah satu contoh, yaitu :
penggandaan soal ujian, dengan adanya mesin foto copy untuk memenuhi kebutuhan akan jumlah soal yang banyak tentu membutuhkan  waktu yang lama untuk mengerjakannya kalau dilakukan secara manual. Tapi dengan perkembangan teknologi semuanya itu dapat dilakukan hanya dalam waktu yang singkat.
C.      Penanganan Kemiskinan
Penanganan kemiskinan pada prinsip­nya merupakan pemecahan masalah-masalah yang berkaitan dengan kondisi sumberdaya alam yang tidak menguntungkan dan  rendah­nya akses kelompok masyarakat miskin terhadap peluang- pel­uang yang tersedia. Oleh karena itu upaya pengentasan yang  harus diarahkan pada :
1.      Meningkatkan kualitas dan kemampuan sumberdaya manusia, melalui jalur pelayanan   pendidikan (pemantapan IMTAQ dan transfer IPTEK), pelayanan kesehatan dan perbaikan gizi
2.      Mengembangkan dan membuka usaha produk­tif yang dapat diakses oleh kelompok masyarakat miskin secara berkelanjutan serta memperbesar akses masyarakat miskin dalam penguasaan faktor produksi
3.      Memelihara dan memperbaiki fungsi produktif dari sumberdaya alam bagi  masyarakat miskin
4.       Pemihakan kebijakan publik yang mampu mendorong peningkatan daya beli masyarakat miskin









REFERENSI :

Mesin ATM Sebagai Contoh Aplikasi Sistem Cerdas

   1.    ATM ATM (Automatic teller machine atau automated teller machine, di Indonesia juga kadang merupakan singkatan bagi anjungan tuna...