Rabu, 03 Oktober 2018

Permasalahan Sosial di Indonesia Tentang Kenakalan Remaja


1.     Pendahuluan
Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa, seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak namun ia masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Remaja merupakan aset masa depan suatu bangsa. Di samping hal-hal yang menggembirakan dengan kegiatan remaja-remaja pada waktu yang akhir-akhir ini dan pembinaan yang dilakukan oleh organisasi-organisasi pelajar dan mahasiswa, kita melihat pula arus kemorosotan moral yang semakin melanda di kalangan sebagian pemuda-pemuda kita, yang lebih terkenal dengan sebutan kenakalan remaja. Dalam surat kabar-surat kabar sering kali kita membaca berita tentang perkelahian pelajar, penyebaran narkotika, pemakaian obat bius, minuman keras, penjambret yang dilakukan oleh anak-anak yang berusia belasan tahun, meningkatnya kasus-kasus kehamilan di kalangan remaja putri dan lain sebagainya.

2.     Tujuan
            1.      Mengetahui pengertian kenakalan remaja.
            2.      Mengetahui penyebab kenakalan remaja.
            3.      Mengetahui cara menanggulangi kenakalan remaja.

           3.     Isi
 A. PENGERTIAN KENAKALAN REMAJA
Kenakalan remaja meliputi semua prilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Prilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang sekitarnya.
Kartono (ilmuan sosiologi) mengemukakan bahwa kenakalan remaja atau dalam bahasa Inggrisnya dikenal dengan isltilah Juvenule delinquency merupakan gejala potologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial.Akibatnya mengembangkan bentuk prilaku menyimpang.
Santrock mengemukakan bahwa kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai prilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal.
Kenakalan remaja merupakan perbuatan anak-anak remaja yang melanggar norma sosial norma hukum, norma kelompok dan mengganggu ketentraman kelompok. Serta kenakalan remaja sekarang sudah menjalar dimana-mana baik di masyarakat atau lingkungan, di sekolah atau di kampus maupun di keluarga.

1. Kenakalan Remaja Dalam Perspektif Lingkungan

Masalah sosial dalam perilaku menyimpang dalam lingkungan masyarakat diantaranya adalah kenakalan remaja,dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai peraturan sosial ataupun nilai dan norma sosial yang berlaku.
Prilaku menyimpang dapat di anggap sebagai sumber masalah karena dapat membahayakan dan merusak sistem sosial yang berlaku di dalam lingkungan masyarakat.
Perilaku menyimpang dapat dibedakan menjadi dua macam diantaranya ada perilaku menyimpang yang tidak disengaja dan yang disengaja. Perilaku menyimpang yang tidak disengaja karena pelaku kurang memahami peraturan yang berlaku. Sedangkan untuk perilaku menyimpang yang disengaja, bukan karena pelaku tidak mengetahui aturan,tetapimemang sengaja dilakukannya. Hal tersebut disebabkan karena pada dasarnya setiap manusia pasti mengalami dorongan untuk melakukan pelanggaran pada situasi tertentu, tetapi pada kebanyakan orang tidak menjadi kenyataan yang berwujud penyimpangan, sebab orang dianggap normal biasanya dapat menahan diri dari dorongan-dorongan untuk menyimpang
Proses sosialisasi terjadi dalam kehidupan sehari-hari melalui suatu interaksi sosial dengan menggunakan media atau lingkungan sosial tertentu. Oleh sebab itu, kondisi kehidupan lingkungan akan sangat mewarnai, mempengaruhi input dan pengetahuan yang diserap oleh masyarakat. Salah satu variasi dari teori yang menjelaskan kriminalitas di daerah perkotaan, bahwa beberapa tempat di kota mempunyai sifat yang kondusif bagi tindakan kriminal oleh karena lokasi tersebut mempunyai karakteristik masing-masing. Tingkat kriminalitas yang tinggi dalam masyarakat kota pada umumnya berada pada bagian wilayah kota yang miskin atau pinggiran, dampak kondisi perumahan di bawah standar, overcrowding, derajat kesehatan rendah dari kondisi serta komposisi penduduk yang tidak stabil.
Dalam batas-batas tertentu kenakalan adalah normal karena tidak mungkin menghapusnya secara tuntas, dengan demikian perilaku dikatakan normal sejauh perilaku tersebut tidak menimbulkan keresahan dalam masyarakat, perilaku tersebut terjadi dalam batas-batas tertentu dan melihat pada sesuatu perbuatan yang tidak disengaja. Jadi kebalikan dari perilaku yang dianggap normal yaitu perilaku nakal/jahat yaitu perilaku yang disengaja meninggalkan keresahan pada masyarakat.
Keberfungsian sosial mengacu pada cara-cara yang dipakai oleh individu akan kolektivitas seperti keluarga dalam bertingkah laku agar dapat melaksanakan tugas-tugas kehidupannya serta dapat memenuhi kebutuhannya. keberfungsian sosial adalah kemampuan seseorang dalam melaksanakan tugas dan peranannya selama berinteraksi dalam situasi social tertentu berupa adanya rintangan dan hambatan dalam mewujudkan nilai dirinya mencapai kebutuhan hidupnya.
Contoh kenakalan yang terjadi di lingkungan masyarakat:
a.       Penyalahgunaan Narkotika
Fungsi utama narkotika dalam segi medis adalah sebagai analgetik untuk mengurangi rasa sakit dan penenang yang hanya digunakan dirumah sakit untuk orang yang menderita sakit berat (misalkan kangker) dengan rekomendasi dokter atau diberikan kepada orang-orang yang akan menjalani operasi.
Disamping itu, narkotika juga menimbulkan efek yang disebut halusinasi (khayalan), impian yang indah-indah atau rasa nyaman. Dengan timbul efek halusinasi inilah yang menyebabkan sekelompok masyarakat terutama kalangan remaja ingin menggunakan narkotika meskipun tidak sedang menderita sakit. Hal itulah yang mengakibatkan penyalahgunaan obat (narkotika). Bahaya penggunaan narkotika yang tidak sesuai dengan peraturan adanya adiksi atau ketergantungan. Adiksi adalah keracunan obat yang bersifat kronik atau periodic sehingga penderita kehilangan control terhadap dirinya dan menimbulkan kerugian terhadap dirinya sendiri dan masyarakat. Beberapa jenis tanaman bahan narkotika dan obat bius antara lain candu atau opium, morfin, alcohol, kokain, ganja atau mariyuana, kafein, LSD (Lasergic Adid Diethy Lamide) dan tembakau.

b.       Geng motor
   Sekarang yang sedang merajarela kenakalan remaja adalah Geng Motor yang sangat mengganggu dan meresahkan lingkungan masyarakat.

c.       Pencurian dan Perampokan
   Pencurian dan Perampokan adalah salah satu kenakalan remaja yang sering terjadi di lingkungan masyarakat terutama di kota-kota.

2. Kenakalan Remaja dalam Perspektif Sekolah
   Di sekolah ataupun di kampus tidak lepas dari masalah kenakalan bahkan yang sering terjadi kenakalan remaja kebanyakan di sekolah.
Contoh kenakalan yang sering dilakukan oleh para siswa-siswi atau oleh mahasiswa:
a.      Pergaulan bebas
     Pergaulan bebas ini dapat menyebabkan sex bebas atau prilaku seksual diluar nikah dan terjadi sebagai akibat masuknya kebudayaan barat barat. Perilaku seksual di luar nikah sangat bertentangan dengan nilai-nilai agama dan nilai-nilai sosial pada masyarakat Indonesia.

b.       Perkelahian antar pelajar atau mahasiswa
       Perkelahian antar pelajar atau mahasiswa dapat merusakan dan memperlemah persatuan dan kesatuan para pelajar dan merusak nilai-nilai sosial. Peranan organisasi pelajar, seperti OSIS, Palang Merah Remaja (PMR), dan Pramuka sangat penting di dalam pembentukan sikap dan tingkah laku para pelajar. Melalui organisasi pelajar kita kembangkan kreativitas dan efektifitas kaum pelajar.

c.       Bolos sekolah
       Bolos sekolah adalah pekerjaan para pelajar yang nakal akibat pengaruh dari berbagai aspek. Membolos sekolah mungkin ini merupakan salah satu budaya dalam pendidikan di bumi pertiwi ini.Sering kali kita mendapati anak - anak sekolah yang masih berseragam berkeliaran di luar sekolah pada jam sekolah.

3. Kenakalan Remaja Dalam Perspektif keluarga
    Keluarga yang tingkat keberfungsian sosialnya rendah maka kemungkinan besar anaknya akan melakukan kenakalan pada tingkat yang lebih berat. Sebaliknya, bagi keluarga yang tingkat keberfungsian sosialnya tinggi, maka kemungkinan anak-anaknya melakukan kenakalan sangat kecil. Untuk memperkecil tingkat kenakalan remaja tersebut dua hal yang perlu diperhatikan yaitu meningkatkan keberfungsian sosial keluarga melalui program-program kesejahteraan sosial yang berorientasi pada keluarga dan pembangunan sosial yang programnya sangat berguna bagi pengembangan masyarakat secara keseluruhan. Selain itu, dapat memberikan program-program untuk mengisi waktu luang mereka dengan meningkatkan program lainnya.

4. Kenakalan Remaja Dalam Perspektif islam
    Kenakalan remaja (Juvenile Delinquence) adalah merujuk kepada perbuatan dan aktiviti remaja yang berlawanan dengan norma-norma masyarakat, undang-undang negara dan agama, seperti mencuri, merampok, merogol, berzina, membunuh,mendurhaka kepada kedua ibu bapa dan seumpamanya. Perbuatan remaja dikatakan nakal kerana remaja dianggap belum matang, belum dewasa dan perbuatan jenayah yang mereka lakukan tidak dikenakan hukuman berat. Hukuman yang dijatuhkan kepada mereka ialah remaja itu ditempatkan di pusat-pusat pemulihan akhlak dan diberi pendidikan khas.
Ahli-ahli sains sosial berbeza-beza pendapat tentang had umur remaja. Ada yang mengatakan alam remaja di antara 10 – 18 tahun atau 13 tahun – 12 tahun. Menurut Islam, kanak-kanak mula dapat membezakan perkara yang baik dan buruk setelah mencapai mumayiz yaitu berumur tujuh tahun.
Pada ketika inilah ibu bapak atau penjaganya patut melatih anak mengerjakan ibadat yang wajib. Apabila anak mencapai umur baligh, mereka wajib melaksanakan semua suruhan agama dan menjauhkan segala larangannya. Lingkungan baligh ialah mencapai umur 15 tahun atau kanak-kanak lelaki sudah bermimpi bersetubuh dan kanak-kanak perempuan pula telah keluar haid dalam tempuh umur antara 9 hingga 15 tahun.

B. PENYEBAB TERJADINYA KENAKALAN REMAJA
       Kenakalan remaja dapat ditimbulkan oleh bebera hal, sebagai sebagian diantaranya:
1) Krisis identitas
Perubahan biologis dan sosiologis diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan dan konsistensi dalam kehidupannya. 
Kedua, tercapainnya identitas peran. Kenalakan remaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi.

2) Kontrol diri yang lemah
    Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku “nakal”. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan control diri untuk bertingkahlaku sesuai dengan pengetahuannya.

3) Keluarga
   Perceraian orang tua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antara anggota keluarga bisa memicu perilaku negataif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluargapun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab kenakalan remaja.

4) Teman sebaya yang kurang baik
    Pengaruh teman sering diumpamakan sebagai segumpal daging busuk, apabila dibungkus dengan segunpal daun, maka daun itupun akan berbau busuk, sedangkan bila sebatang kayu cendana di bungkus dengan selembar kertas, kertas itupun akan wangi baunya. Perumpamaan ini merupakan sedemikian besarnya pengaruh pergaulan dalam membentuk watak dan kepribadian seseorang ketika remaja berhati-hati dan bijaksana dalam memberikan kesempatan anaknya bergaul. Jangan biarkan anak bergaul dengan kawan-kawan yang tidak benar. Memiliki teman bergaul yang tidak sesuai, anak dikemudian hari akan banyak masalah bagi dirinya sendiri dan orang tuanya.

5) Pendidikan Keluarga
   Memberikan pendidikan yang sesuai dengan anak adalah merupakan salah satu tugas orang tua kepada anak, maka pilihkan lah sekolah yang bermutu. Namun, masih sering terjadi dalam masyarakat, orang tua memaksakan kehendaknya, agar di masa depan anaknya memilih fropesi tertentu yang sesuai dengan keinginan orang tua. Pemaksaan ini justru kan berakhir dengan kekecewaan, sebab, meski memang sebagian anak yang berhasil mengikuti kehendak orang tua tersebut, tetapi tidak sedikit pula yang kurang berhasil dan kemudain kecewa, frustasi dan akhirnya tidak ingin bersekolah sama sekali. Mereka mudah pergi bersama kawan-kawannya, bersenang-senang tanpa mengenal waktu bahkan mungkin kemudian menjadi salah satu pengguna obat-obat terlarang.

6) Penggunaan waktu luang
  Kegiatan di masa remaja sering hanya berkisar pada kegiatan sekolah dan seputar usaha menyelesaikan urusan di rumah, selain itu mereka bebas, tidak ada kegiatan. Apabila waktu luang tanpa kegiatan ini terlalu banyak pada sisi remaja akan timbul gagasan untuk mengisi waktu luangnya dengan berbagai bentuk kegiatan. Apabila bentuk kegiatan itu positif, hal ini tidak akan menimbulkan masalah. Namun, jika ia melakukan kegiatan yang negative makalingkungan akan tergangu. Seringkali perbuatan negatif ini hanya terdorong rasa iseng saja.
Tindakan iseng ini selain untuk mengisi waktu juga tidak jarang dipergunakan para remaja. untuk menarik perhatian lingkungannya, perhatian yang diharapkan dapat berasal dari orang tuanya maupun teman seperjuangannya.
Celakanya, kawan sebaya sering menganggap iseng berbahaya adalah salah satu bentuk pamer sifat jagoan yang sangat membanggakan. Misalnya, ngebut tanpa lampu malam hari, mencuri,merusak,minum-minuman keras,obatbius,dansebaginya.
7) Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik

8) Pendidikan di sekolah
   Sekolah merupakan tempat memberi pengajaran dan pendidikan kedua kepada anak selepas orang tua.
Faktor sekolah yang boleh mempengaruhi anak ialah:
a.Disiplin sekolah yang longgar.
b. Ibu bapak tidak mengambil tahu kemajuan dan pencapaian anak di sekolah.
c. Guru tidak mengambil tahu masalah yang dihadapi oleh murid-murid.
d. Bosan dengan kegiatan sekolah
Kegiatan sekolah yang itu - itu saja terasa membosankan bagi para siswa yaitu datang,duduk,diam,mendengarkan, lalu pulang. Hal ini dilakukan setiap hari tentu akan menjadi suatuhal yang sangat membosankan.
e. Tertarik dengan kegiatan diluar sekolah
Jiwa muda para pelajar sering menjadi alasan kenakalan remaja salah satunya membolos.ketika seorang pelajar mengetahui ada kegiatan menarik diluar sekolah tentu siswa tersebut akan berusaha untuk bisa mengikuti kegiatan tersebut dan sayangnya kegiatan diluar sekolah tersebut bukan hanya kegiatan yang bersifat positiv.
f. ajakan teman
Ajakan teman terkadang terdengar seperti tantangan atau mungkin ejekan yang membuat seorang siswa tidak mampu menahan godaan adrenalin.
g. Takut atau malas melihat wajah guru
Alasan yang satu ini merupakan alasan yang paling populer dikalangan pelajar.Dengan alasan takut atau malas mengikuti pelajaran salah seorang guru membolos merupakan pilihan yang menggiurkan, entah karena tidak mengerjakan PR atau alasan yang lain sebagainya.

     4.     Cara Menanggulangi Kenakalan Remaja
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja, yaitu sebagai berikut:

1) Kegagalan menghadapi identisan peran dan lemahnya control diri bisa dicegah atau bisa diatasi dengan prinsif keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik, juga mereka berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.

2) Kemauan orang tua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi mereka.

3) Kehidupan beragama keluarga dijadikan salah satu ukuran untuk melihat keberfungsian sosilal keluarga yang menjalankan kewajiban agamanya secara baik berarti mereka akan menanamkan nilai-nilai dan norma yang baik. Artinya secara teoritis bagi keluarga yang menjalankan kewajiban agamanya secara baik, maka anak-anaknya pun akan melalukan hal-hal yang baik sesuai dengan norma-norma agama.

4) Untuk menghindari masalah yang timbul akibat pergaulan, selain mengarahkan untuk mempunyai teman bergaul yang sesuai, orang tua juga hendaknya memberikan kesibukan dan mempercayakan tanggung jawab rumah tangga kepada si remaja. Pemberian tanggung jawab ini hendaknya tidak dengan pemaksaan maupun mengada-ada. Berilah pengertian yang jelas dahulu, sekaligus berilah teladan pula. Sebab dengan memberikan tanggung jawab dalam rumah akan dapat mengurangi waktu anak “Keluyuran” tidak karuan dan sekaligus dapat melatih anak mengetahui tugas dan kewajiban serta tanggungjawab dalam ruamh tangga. Mereka dilatih untuk disiplin serta mampu memecahkan masalah sehari-hari. Mereka dididik untuk mandiri. Selain itu, berilah pengarahan kepada mereka tentang batasab teman yang baik.

5) Orang tua hendaknya membantu memberikan pengarahan agar anak memilih jurusan sesuai dengan bakat, kesenangan, dan hobi si anak. Tetapi apabila anak tersebut tidak ingin bersekolah yang sesuai dengan hobinya, maka berilah pengertian kepadanya bahwa tugas utamanya adalah bersekolah sesuai dengan pilihanya. Sedangkan hobi adalah kegiatan sampingan yang boleh dilakukan bila tugas utama telah selesai.

6) Mengisi waktu luang diserahkan kepada kebijaksanaan remaja. Remaja selain membutuhkan materi, juga membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya. Oleh karena itu. Waktu luang yang dimiliki remaja dapat diisi dengan kegiatan keluarga sekaligus sebagai sarana rekreasi. Kegiatan dapat berupa melakukan berbagai bentuk permainan bersama, misalnya scrabble, monopoli, catur dan lain sebagainya. Selain itu, dapat pula berupa tukar pikiran berbicara dari hati ke hati, misalnya makan malam bersama atau duduk santai di ruang keluarga. Kegiatan keluarga ini hendaknya dapat diikuti oleh seluruh anggota keluarga.

7) Remaja hendaknya pandai memilih lingkungan pergaulan yang baik serta orang tua memberi arahan arahan di komunitas nama remaja harus bergaul.

8) Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman-teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.

         5.     Kesimpulan
Kenakalan remaja meliputi semua prilaku menyimpang dari norma sosial, norma hokum, norma kelompok dan merugikan dirinya sendiri serta mengganggu ketrentaman masyarakat. Misalnya, penyalahgunaan Narkotika, prilaku seksual di luar nikah, perkelahian pelajar, kebut-kebutan, minum-minuman keras, membolos sekolah, berbohong, membunuh, keluyuran, mencuri, dan aksi corat-coret di tembok atau pagar dan lain sebagainya. Hal-hal yang dapat mempengaruhi munculnya kenakalan remaja diantaranya adalah adanya waktu luang yang diisi, dengan kegiatan yang kurang kurang positif, pemilihan teman sebaya yang kurang baik, kurang nyaman dalam menjalani pendidikan kurangnya keberfungsian sosial keluarga dan lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.
Untuk itu waktu luang hendaknya digunakan untuk berkumpul bersama seluruh anggota keluarga dan mengadakan kegiatan keluarga guna mengeratkan kasih sayang, remaja harus pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orang tua memberi arahan dengan siap dan di komunitas mana remaja harus bergaul, orang tua hendaknya memberikan kebijaksanaan terhadap anak untuk memilih pendidikan sesuai dengan kesenangan dan bakatnya dan orang tua harus berusaha memenuhi kebutuhan anak secara maksimal baik itu materi, perhatian, kasih sayang, pendidikan agama dan pendidikan moral.
































   Referensi  :
   /www.muttaqin.id/2017/11/makalah-tentang-kenakalan-remaja-sekolah.html



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mesin ATM Sebagai Contoh Aplikasi Sistem Cerdas

   1.    ATM ATM (Automatic teller machine atau automated teller machine, di Indonesia juga kadang merupakan singkatan bagi anjungan tuna...